Proses daur
ulang plastik tidak membutuhkan banyak usaha dan modal. Setiap
orang bisa melakukan proses daur
ulang plastik baik untuk keperluan rumah tangga maupun untuk usaha. Tetapi sebelum mulai
memulai proses daur ulang, kita harus mengerti tentang beberapa jenis limbah
yang mempunyai kandungan bahan yang berbahaya dan beracun. Bahan-bahan yang
berbahaya ini antara lain oli bekas, obat nyamuk atau pestisida, batu baterai,
sisa tinta, dan lain sebagainya. Jika kita membuang limbah ini ke dalam tanah,
maka racun akan menyebar dan mencemari air serta tanah serta tanaman yang ada
di sekitarnya. Untuk itulah kita harus memisahkannya dari jenis sampah yang
lain.
Selain mendaur ulang sampah plastik, kita juga
bisa membuat kompos rumah tangga. Prinsip pengomposan rumah tangga ini
mengandung bahan organic lebih dari 75%. Yang perlu diingat adalah bahwa proses
pengomposan ini bisa disesuaikan dengan jumlah ketersediaan bahan baku. Karena
untuk membuat kompos dari bahan rumah tangga, tentu saja harus mengumpulkannya
setiap hari sedikit demi sedikit. Secara alamiah, proses seperti ini sudah
terjadi di hutan sejak ribuan tahun yang lalu, dimana sisa-sisa organik
berjatuhan ke tanah selapis demi selapis sampai akhirnya tersedia dalam jumlah
yang banyak.
Proses daur
ulang plastik dan kompos yang dilakukan di pekarangan rumah
membutuhkan 2 jenis wadah:
·
Wadah berukuran besar yang digunakan
untuk menampung bahan baku dan tempat terjadinya proses pengomposan. Wadah ini
bisa juga disebut sebagai “komposter”. Untuk penyimpanan, kita bisa
menyimpannya di pekarangan yang teduh.
·
Wadah kecil, yaitu berupa ember
plastic kecil yang bertutup. Wadah ini berfugsi sebagai tempat penampungan
sementara untuk sisa organic dapur.
Untuk membuat kompos, alat komposter yang paling direkomendasikan karena
aman dan praktis adalah STU Campbell. Komposter ini terbuat dari bahan drum
bekas 200 liter yang dinding atasnya dibuang dan bagian tengah dinding bawahnya
dilobangi. Lobang pada dinding bawah ini kemudian dimasuki pipa PVC 3-4 inci
yang berfungsi sebagai drainase. Kemudian jarak 5 cm dari pipa PVC dibuat
lubang lagi di sepanjang empat sisinya. Untuk pemasangan, drum dipasang berdiri
dan diberi ganjalan berupa 2-3 lapis batu bata. Pipa PVC dimasukkan ke dalam
lubang dasar sampai menyentuh tanah sedangkan pada ujung atasnya menonjol ke
atas drum lebih dari 10 cm. pipa PVC ini harus menembus tengah tutup tambahan
yang bisa dibuat dari bahan tripleks. Untuk penampuangan sisa organic kapur
sementara, bisa menggunakan ember kecil dari plastic yang mempunyai tutup dan
diletakkan di dapur dalam keadaan tertutup.
Proses daur
ulang plastik dan kompos ini akan membantu menyelamatkan
lingkungan dari pencemaran dan kerusakan akibat sampah dan limbah yang semakin
hari semakin bertambah. Manfaatkan cara ini untuk menyambung siklus daur ulang
kehidupan yang ada di sekitar.